0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Jakarta: Banyak pengguna
menganggap memori dan penyimpanan sebagai hal yang sama. Padahal kedua hal ini cukup berbeda.
Istilah memori mengacu pada komponen di dalam komputer Anda yang memungkinkan akses data jangka pendek. Anda mungkin mengenali komponen ini sebagai RAM, atau memori akses acak dinamis.
RAM membantu komputer Anda melakukan banyak operasi dengan mengakses data yang tersimpan dalam memori jangka pendeknya.
Beberapa contoh operasi tersebut termasuk mengedit dokumen, memuat aplikasi, dan menjelajahi internet. Menurut Kingston, analoginya dalam sebuah kantor, meja mewakili memori komputer Anda. Barang-barang yang perlu Anda gunakan segera disimpan di meja Anda untuk memudahkan akses.
Memori digunakan untuk menyimpan data sementara yang sedang diproses oleh perangkat. Membantu menjalankan aplikasi dan sistem operasi dengan cepat.
Semakin besar RAM, semakin banyak aplikasi atau proses yang bisa dijalankan secara bersamaan tanpa lag. Namun, tidak banyak yang dapat disimpan di meja karena keterbatasan ukurannya.
Kinerja memori dan penyimpanan
Perbedaan penting antara memori dan penyimpanan adalah memori akan hilang saat komputer dimatikan.
Di sisi lain, penyimpanan tetap utuh tidak peduli berapa kali Anda mematikan komputer. Oleh karena itu, dalam analogi meja dan lemari arsip, semua file yang tertinggal di meja Anda saat Anda meninggalkan kantor akan dibuang. Semua yang ada di lemari arsip Anda akan tetap disimpan. Storage bakal digunakan untuk menyimpan dokumen, foto, video, dan aplikasi serta memuat data untuk digunakan oleh RAM.
Sementara itu, memori (RAM) fokus pada kecepatan dan mendukung performa aplikasi yang sedang berjalan. Sedangkan penyimpanan (Storage) fokus pada kapasitas dan menyimpan data jangka panjang.
Keduanya bekerja bersama untuk memastikan perangkat berjalan dengan lancar. Kekurangan RAM atau penyimpanan yang hampir penuh akan membuat perangkat Anda menjadi lambat.
Mungkin kita pernah mengunci pintu, tapi lupa setelah beranjak dari area pintu. Alhasil, kita jadi kembali ke pintu dan mengecek ulang apakah pintu sudah terkunci dengan benar atau belum.
Situasi ini dapat terjadi pada beberapa orang, bukan berarti kamu kehilangan akal sehat. Dikutip dari Neuro Science News, studi baru dalam Neurobiology of Learning and Memory oleh psikolog asal Rice University menemukan bahwa ada pengalaman tertentu lebih diingat kebanyakan orang dibandingkan dengan pengalaman lainnya.
Dilansir dari The Harvard Gazette, ahli saraf Elizabeth Kensinger mengatakan bahwa melupakan itu penting. Manfaatnya sangat besar karena memungkinkan kita menggunakan bagian-bagian masa lalu yang paling relevan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memori Berkesan Bertahan Tak Lebih dari 24 Jam
Para peneliti mengevaluasi memori dengan membuat distraksi. Sesuatu yang mudah diingat, diidentifikasi sebagai sesuatu yang paling mungkin diingat oleh subjek penelitian.
Morales-Calva dan Leal menemukan bahwa meskipun subjek penelitian mengingat dengan benar objek yang paling berkesan, efek ini hilang dalam 24 jam. Kondisi ini berlaku terutama ketika mengingat pengalaman yang positif dan berkesan, tetapi cenderung dilupakan.
"Meskipun kami merasa tahu jenis pengalaman apa yang berkesan, sebenarnya kami tidak tahu fitur kenangan apa yang paling diingat dalam jangka panjang," ujar Morales-Calva.
Walaupun kenangan emosional dapat diingat dengan lebih baik, tetapi kenyataannya terdapat trade-off antara inti momen dan detail momen. Ketika momen intinya diingat dengan jelas, detailnya bisa terlupakan.
Tak sedikit orang yang lupa apakah 5 menit lalu meletakkan kunci pintu di atas meja atau di gantungan.
Otak tidak mungkin mengingat semua yang dialami, sehingga harus sedikit selektif untuk melupakan informasi yang tidak begitu penting. Penelitian ini membantu untuk memahami alasan kita mengingat apa yang kita ingat.
Morales-Calva dan Leal berharap temuan mereka dapat memberi wawasan baru mengenai cara kerja memori dan mengapa beberapa hal mudah diingat sementara yang lain tidak.
Kensinger juga menjelaskan bahwa gangguan ingatan sangat umum terjadi. Kita bisa melupakan hal-hal seperti kata benda, dan tidak bisa mengingat nama seseorang.
"Kita juga lebih cenderung melupakan beberapa hal spesifik seiring bertambahnya usia. Ada transisi menuju otak yang memprioritaskan inti dari apa yang terjadi. Otak menerima kesamaan peristiwa daripada mencoba mempertahankan setiap peristiwa yang terjadi secara individual," ujar Kensinger.
Peneliti menegaskan, mengingat setiap peristiwa dapat menimbulkan tingkat frustrasi yang tinggi dalam ingatan. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya distorsi ingatan atau pembentukan ingatan palsu. Ini menjadikan kita mungkin salah mengingat suatu peristiwa yang telah terjadi, padahal sebenarnya ada sedikit perbedaan.
Kemudian apa itu Drive atau Penyimpanan?
Sementara memori merujuk pada lokasi data jangka pendek, penyimpanan adalah komponen komputer yang memungkinkan Anda menyimpan dan mengakses data dalam jangka panjang.
Penyimpanan (Storage) digunakan untuk menyimpan data jangka panjang, seperti file, dokumen, aplikasi, dan sistem operasi. Data di penyimpanan tidak hilang meskipun perangkat dimatikan (kecuali dihapus manual atau terjadi kerusakan).
Penyimpanan biasanya lebih lambat dibanding RAM, meskipun teknologi seperti SSD (Solid State Drive) telah mempercepat penyimpanan. Penyimpanan cenderung memiliki kapasitas jauh lebih besar dibanding RAM.
Biasanya, penyimpanan hadir dalam bentuk solid-state drive atau hard drive. Penyimpanan menyimpan aplikasi, sistem operasi, dan file Anda untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Sementara meja mewakili memori komputer, lemari arsip mewakili penyimpanan komputer Anda.
Lemari arsip menyimpan barang-barang yang perlu disimpan walaupun tidak selalu diperlukan. Besarnya ukuran lemari arsip membuatnya banyak barang yang bisa disimpan.
Seperti Ini Cara Kerja Memori
Peneliti Fernanda Morales-Calva, mahasiswa pascasarjana Rice University dan Stephanie Leal, asisten profesor ilmu psikologi meneliti cara kerja memori manusia.
Mereka mengatakan bahwa manusia cenderung fokus dalam mengingat aspek-aspek tertentu dalam suatu pengalaman, dibandingkan dengan aspek lainnya. Ini seperti melihat gambaran besar namun tidak mengamati detailnya.
"Kesulitan mengingat wajar kita alami," ujar Morales-Calva. "Tetapi ketika memahami ingatan, ada banyak hal yang bisa ditemukan mengenai cara kerja sebenarnya. Ada bidang penelitian memori baru yang mencoba memahami alasan kita mengingat hal-hal tertentu lebih baik daripada yang lain."
Misalnya, Morales Calva mengatakan, hanya sedikit orang-orang yang dapat benar-benar mengingat masa lalu dengan jelas saat diminta mengingat kembali kejadian tahun lalu.
"Penelitian sebelumnya mengungkapkan pengalaman yang mengesankan bagi satu orang kemungkinan besar akan diingat oleh orang lain pula, seperti kematian seseorang dan lain-lain," ujar Leal.
"Sering kali ini menjadi pengalaman positif atau negatif. Pengetahuan ini telah membantu kami merancang studi penelitian yang menganalisis kinerja memori," lanjutnya.