Siapa yang menggunakan HS Code?
Secara umum, Harmonized System Code (HS Code) digunakan oleh berbagai pihak untuk memfasilitasi perdagangan internasional, menyediakan data statistik, mengelola tarif dan kepabeanan, serta membantu dalam analisis pasar dan perencanaan kebijakan ekonomi.
Mereka yang menggunakan HS Code, antara lain:
Pengertian Harmonized System Code (HS Code)
Harmonized System Code (HS Code) adalah sebuah sistem standar internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
HS Code berfungsi sebagai bahasa universal yang memudahkan proses pelaporan dan analisis data perdagangan internasional.
Seperti apa bentuk Harmonized System Code (HS Code)?
Harmonized System Code (HS Code) memiliki bentuk yang terstruktur dan terdiri atas serangkaian angka. Setiap kode HS memiliki panjang yang bervariasi, mulai dari dua hingga enam digit. Strukturnya terdiri atas bab, kelompok, subkelompok, dan pos tarif. Mari kita lihat secara rinci tentang bentuk HS Code.
Berikut ini sebagian HS Code lainnya untuk karakteristik yang berbeda.
Chapter 01 - Chapter 05 : Produk Hewan
Daging dan organ ternak yang dapat dimakan
Ikan dan crustacea, moluska, dan organisme invertebrata air lainnya
Telur burung, madu alami, dan produk makanan dari hewan yang tidak termasuk dalam kategori lain
Produk hewan yang tidak termasuk dalam kategori lainnya
Chapter 06 - Chapter 14 : Produk Sayur-Sayuran
Pohon hidup dan tanaman lainnya, umbi, akar, dan foliage hias
Benih sayuran, sayuran yang dapat dimakan dan sebagian akar dan umbi
Buah dan kacang yang dapat dimakan, kulit jeruk, atau semangka
Kopi, teh, mate, dan bumbu-bumbuan
Produk dari industri penggilingan, malt, pati, gluten gandum inulin
Benih minyak dan minyak dari buah-buahan, biji-bijian, benih buah, dan buah-buahan lainnya, tanaman industri atau obat, jerami dan makanan ternak
Lak, getah, resin, termasuk sari dan ekstrak tumbuhan lainnya
Bahan anyaman dari sayuran, produk sayuran lainnya yang tidak termasuk dalam kategori lain
(Total : 98 Chapter dengan karakteristik yang berbeda-beda)
Melalui HS Code, setiap barang ekspor dan impor dapat diidentifikasi dengan kode numerik yang unik dan spesifik sehingga memfasilitasi perdagangan internasional dengan lebih mudah dan efisien.
HS Code or Harmonized System code is an international standard system for classifying goods in international trade. The Harmonized System code consists of eight digits assigned to each product, which provides a product description and rate.
The Harmonized System code system is managed by the World Customs and Excise Organization (WCO) and is used by more than 200 countries throughout the world. Harmonized System codes are based on a hierarchical structure, with each code level providing more specific information about the product being classified.
For example, the HS code for fresh bananas is 0803.10.10 with the first two digits (08) indicating chapter (edible fruit and nuts), the next four digits (0803) indicating heading (banana), the next six digits (080310) indicates subheading for bananas that are not suitable for direct consumption as fruit, and the next eight digits (08031010) indicate bananas that are not suitable for direct consumption as fruit in fresh condition.
Harmonized System codes are important to international trade because they help determine tariffs, taxes, and other fees that may be applied to products when imported or exported. The Harmonized System code also provides valuable trade statistics for governments and businesses.
Here’s how to find out the HS Code of an item:
Harmonized System atau biasa disebut HS adalah suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik yang telah diperbaiki dari sistem klasifikasi sebelumnya. Saat ini pengklasifikasian barang di Indonesia didasarkan kepada Harmonized System dan dituangkan ke dalam suatu daftar tarif yang disebut Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Di Indonesia sendiri sistem penggolongan tersebut menggunakan sistem penomoran 8 digit dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI).
Paling lambat 1 (satu) hari setelah dokumen final berupa packing list dan invoice diterima oleh Surveyor secara lengkap dan benar Read more
Partial shipment adalah pengiriman yang dilakukan lebih dari satu pengapalan terhadap satu Verification Order (VO).Split LS adalah LS yang dibagi Read more
Lihat di bawah ini untuk melihat peluang karier saat ini dan pelajari lebih lanjut tentang apa saja yang bisa kamu lakukan jika bergabung dengan keluarga kami!
Apa tujuan Harmonized System Code (HS Code)?
Tujuan utama dari Harmonized System Code (HS Code) adalah untuk menyediakan sistem klasifikasi standar yang berlaku secara internasional untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Selain itu, masih ada tujuan lainnya dari penerapan HS Code, antara lain:
Secara keseluruhan, Harmonized System Code (HS Code) memiliki peran krusial dalam membantu menghubungkan dunia dalam aktivitas perdagangan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih teratur, transparan, dan terstruktur.
Baca juga: keuntungan dan cara import barang dari china
Masih Ragu mau impor atau ekspor? atau baru pertama kali?
Langsung saja hubungi arahin.id, kami siap membantu, menjawab setiap pertanyaan Anda!
Pesatnya kemajuan perdagangan global membutuhkan sebuah sistem standar sebagai pilar yang tidak tergantikan dalam mempermudah dan menyelaraskan kegiatan ekspor-impor di seluruh dunia.
Harmonized System Code atau HS Code adalah sistem kode tarif internasional yang menjadi bahasa universal bagi barang-barang yang diperdagangkan di berbagai belahan dunia.
Dalam kerumitan pasar internasional dengan ribuan jenis produk dan berbagai kebijakan tarif di setiap negara, HS Code menjadi panduan yang tidak ternilai harganya bagi pelaku perdagangan, pelaku bisnis, pemerintah, dan lembaga terkait.
Mari kita eksplor lebih dalam tentang pengertian HS Code, bagaimana sistem ini berfungsi, dan mengapa penting untuk semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perdagangan internasional.
Siapa yang membuat HS Code?
Harmonized System Code (HS Code) dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO), yang dalam bahasa Prancis dikenal sebagai Organisation Mondiale des Douanes (OMD). WCO adalah sebuah organisasi internasional yang berpusat di Brussels, Belgia, dan beranggotakan lebih dari 180 negara di seluruh dunia.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang tergabung dalam World Customs Organization (WCO). Indonesia menjadi anggota WCO pada tanggal 8 Juni 1952. Sejak saat itu, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan program yang diselenggarakan oleh WCO, serta berkontribusi dalam pengembangan dan implementasi kebijakan kepabeanan yang diatur oleh organisasi ini.
HS Code pertama kali diperkenalkan oleh WCO pada tahun 1988. Sejak saat itu, kode ini telah mengalami beberapa revisi dan perbaikan untuk mengakomodasi perkembangan perdagangan internasional dan mencerminkan perubahan dalam jenis barang yang diperdagangkan.
Pada penerapannya, setiap barang yang diperdagangkan di pasar internasional diberikan kode numerik yang unik dalam HS Code. Kode ini terdiri atas angka-angka dan dapat mencakup hingga enam digit, tergantung pada tingkat spesifikasi yang diperlukan.
Struktur dari HS Code terdiri atas bab, kelompok, subkelompok, dan pos tarif, yang semuanya berkontribusi untuk menggambarkan ciri dan sifat barang dengan rinci.
Kode ini berperan penting dalam berbagai aspek perdagangan, termasuk penghitungan tarif, analisis statistik perdagangan, pemantauan kegiatan impor dan ekspor, perencanaan kebijakan perdagangan, serta pelaksanaan undang-undang dan regulasi terkait perdagangan internasional.
Dengan HS Code, para pelaku perdagangan dan pemerintah dapat memiliki pemahaman yang seragam tentang jenis barang yang diperdagangkan, memfasilitasi kelancaran arus barang di seluruh perbatasan, mengurangi kebingungan, dan membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan efisien.
Chrysiptera cyanea is known under many different common names in English, such as Blue Devil, Blue Devil Damsel, Sapphire devil, Cornflower Sergeant-major, Cornflower Sergeantmajor, Red Tail Australian Damsel, Sky-blue Damsel, Blue Damsel, Blue Damselfish, and Orangetail Blue Damselfish.
Chrysiptera cyanea has not been evaluated for the IUCN Red List of Threatened Species.
Geographical range, habitat and habits
The Blue Devil inhabits the Indo-West Pacific. Its range stretches from the eastern edge of the Indian Ocean and Western Australia to New Guinea, New Britain, Solomon Islands, Marianas and Caroline Islands, Indonesia, Philippines, Taiwan and Ryukyu Islands. Southwards, it can be encountered down to Vanuatu, New Caledonia, Samoa, and Palau and Yap in Micronesia.
The Blue Devil is a reef associated species that lives among rubble and corals in clear sheltered lagoons and subtidal reef flats. Its depth range is 0-10 meters / 0-33 feet and it forms groups consisting of one adult male fish and several females or juveniles. When it feels scared, this fish will hide inside a hole or crevice and change its colour until it becomes almost completely black. One it feels safe again, it will rapidly change back into its normal colouration.
The largest scientifically measured Blue Devil was 8.5 cm / 3.3 in.
Just as the name suggests, the Blue Devil is a brilliantly coloured light-blue fish. Juveniles and females normally sport a small black spot at the rear base of the dorsal fin and will typically not have any yellow markings. The adult male will on the other hand have a bright yellow or orange snout and tail and no black spot. (Please note that some females never develop any black spot.)
As mentioned above, the Blue Devil can temporarily change colour when it needs to stay hidden.
The Blue Devil is a very hardy marine species that can be recommended for novice saltwater aquarists. Due to its sturdiness it is commonly used to cycle new aquariums, but you should keep in mind that adding this fish as the first inhabitant of an aquarium will amplify its natural territorial and aggressive behaviour. Even when added last to a set up, a Blue Devil can become a problem for fish that can’t fend for themselves in the aquarium. The Blue Devil is normally quite peaceful as a juvenile fish but the territorial and aggressive behaviour will manifest sooner or later.
The aquarium where you house your Blue Devil should be well decorated and include a lot of hiding spots for the devil as well as for other fish. You can for instance use rocks and corals to form caves, crevices and crannies. Also decorate the aquarium in a way that makes it possible for the Blue Devil to claim only a part of it as its territory, otherwise it will claim the entire tank and try to chase away all other fish.
If you want to keep more than one Blue Devil, house one male with several females and introduce all members of the group simultaneously. If you want to keep a single Blue Devil without any other fish, a 10 gallon / 40 litre aquarium is large enough. You should however keep in mind that this is a group dwelling species in the wild. Getting a 30 gallon / 115 litre aquarium or larger and housing a group of Blue Devils is more natural for the fish than keeping a single specimen.
Be careful when you place your hand in an aquarium inhabited by an old Blue Devil because it may bite.
The Blue Devil is considered reef safe. The recommended water temperature is 75-82° F / 25-28° C. The pH-value should be kept in the 8.1-8.4 range and the specific gravity at 1.020-1.025. A water hardness around 8 - 12° dKH is ideal.
In the wild, the omnivorous Blue Devil feeds chiefly on algae, copepods and pelagic tunicates. In the aquarium, it will accept a long row of different foods, including dry food. It is important to give it a varied diet to ensure optimal health and feeding it dry food only is not recommended. Flakes or pellets can be used as a base, but should be combined with algae or vegetables and live, fresh or frozen meaty foods. It is important that the food is small enough to devour, e.g. finely chopped fish fillets and shrimps.
Feed your Blue Devil many small meals throughout the day instead of just a few big ones. When kept in a thriving reef aquarium, the Blue Devil with hunt prey on its own and you can decrease the amount of food you give it.
Sexing adult Blue Devils is easy, because adult males look very dissimilar from adult females. Juvenile fish will however have the colouration of adult females regardless of sex.
If the fish has a bright yellow or orange snout and tail, it is an adult male. If the fish has a small black spot at the rare base of its dorsal fin, it is an adult female or a juvenile specimen. Please note that some females never develop any black spot.
The Blue Devil has been successfully bred in hobby aquariums. It is an egg depositing species.
Damsel Species Articles
Green Chromis aka Black-axil Chromis Blue Green Chromis Blue Velvet Damsel Yellowtail Damsel Fiji Blue Devil Striped Damsel Blacktail Damsel Domino Damsel
Black Clownfish - Information about Black clown fish Breeding Clownfish - A very brief describtion on how to breed clownfish Cinnamon Clownfish - Information about Cinnamon Clownfish Clarkii Clownfish - Information about Clarkii Clownfish Maroon Clownfish - Information about Maroon Clownfish Ocellaris Clownfish - Information about Ocellaris Clownfish Percula Clownfish - An article about how to keep and breed Percula breeding. Pink Skunk Clownfish - Information about Pink Skunk Clownfish Saddleback Clownfish - Information about Saddleback Clownfish Tomato Clownfish - An in deepth article about tomato clownfish.